Nutrisi Pada Ceker Ayam Sama dengan Nutrisi pada Sirip Ikan Hiu
Sirip ikan Hiu sangat berkhasiat, oleh karena itu ikan hiu selalu diburu. Banyak orang yang tak tahu manfaat ceker ayam. Padahal ceker ayam yang sangat mudah didapat punya kandungan nutrisi hampir sama dengan sirip ikan hiu. Salah satu kandungan bermanfaat dalam sirip ikan hiu adalah kartilago atau tulang rawan, yang diyakini mampu memperbaiki kekebalan tubuh dan mencegah kanker. Sama seperti sirip ikan hiu, ceker alias kaki ayam juga banyak mengandung kartilago untuk melapisi persendian.
Seperti yang diberitakan detikHealth sebelumnya, American Cancer Society pernah mengembangkan obat kanker dari bahan tulang rawan. Obat yang dibuat dari sirip ikan hiu itu cukup efektif, namun bahan bakunya sulit diperoleh dalam jumlah besar tanpa mengganggu keseimbangan biota laut.
Dalam hal ini jika ikan hiu harus dilindungi, maka ceker ayam bisa menjadi alternatif karena sama-sama banyak mengandung tulang rawan. Ceker ayam jelas lebih mudah didapatkan karena unggas ini memang dibudidayakan sehingga tidak mungkin punah meski dikonsumsi terus menerus.
Kandungan lain yang bisa ditemukan pada sirip ikan hiu maupun ceker ayam adalah glukosamin dan kondroitin, 2 senyawa yang berkhasiat sebagai antiradang alami. Sebuah penelitian di tahun 1995 membuktikan, kedua senyawa itu bisa meringankan gejala radang sendi atau osteoarthritis.
Kelebihan lain dari ceker ayam dibandingkan sirip ikan hiu adalah kandungan kolagennya yang sangat tinggi. Kolagen yang merupakan sejenis protein dan banyak dipakai dalam produk kecantikan ini banyak terdapat pada tulang, persendian, maupun bagian kulit yang mengeras pada ceker ayam.
Protein yang akan memberi sensasi rasa agak kenyal pada ceker ayam saat dimasak ini diyakini baik untuk kesehatan kulit karena bisa mengurangi efek penuaan termasuk kulit kusam dan keriput. Dikutip dari Wisegeek, Rabu (23/3/2011), kolagen juga baik untuk kesehatan rambut dan kuku, sehingga cocok bagi yang ingin menjaga kecantikan fisik.
Meski demikian, ceker ayam tidak banyak mengandung daging atau otot yang merupakan sumber protein utama. Untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang, imbangi hobi makan ceker ayam dengan makan dagingnya terutama bagian dada yang mengandung lebih banyak protein dan hanya sedikit lemak pada kulitnya. (Detik.com)
Seperti yang diberitakan detikHealth sebelumnya, American Cancer Society pernah mengembangkan obat kanker dari bahan tulang rawan. Obat yang dibuat dari sirip ikan hiu itu cukup efektif, namun bahan bakunya sulit diperoleh dalam jumlah besar tanpa mengganggu keseimbangan biota laut.
Dalam hal ini jika ikan hiu harus dilindungi, maka ceker ayam bisa menjadi alternatif karena sama-sama banyak mengandung tulang rawan. Ceker ayam jelas lebih mudah didapatkan karena unggas ini memang dibudidayakan sehingga tidak mungkin punah meski dikonsumsi terus menerus.
Kandungan lain yang bisa ditemukan pada sirip ikan hiu maupun ceker ayam adalah glukosamin dan kondroitin, 2 senyawa yang berkhasiat sebagai antiradang alami. Sebuah penelitian di tahun 1995 membuktikan, kedua senyawa itu bisa meringankan gejala radang sendi atau osteoarthritis.
Kelebihan lain dari ceker ayam dibandingkan sirip ikan hiu adalah kandungan kolagennya yang sangat tinggi. Kolagen yang merupakan sejenis protein dan banyak dipakai dalam produk kecantikan ini banyak terdapat pada tulang, persendian, maupun bagian kulit yang mengeras pada ceker ayam.
Protein yang akan memberi sensasi rasa agak kenyal pada ceker ayam saat dimasak ini diyakini baik untuk kesehatan kulit karena bisa mengurangi efek penuaan termasuk kulit kusam dan keriput. Dikutip dari Wisegeek, Rabu (23/3/2011), kolagen juga baik untuk kesehatan rambut dan kuku, sehingga cocok bagi yang ingin menjaga kecantikan fisik.
Meski demikian, ceker ayam tidak banyak mengandung daging atau otot yang merupakan sumber protein utama. Untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang, imbangi hobi makan ceker ayam dengan makan dagingnya terutama bagian dada yang mengandung lebih banyak protein dan hanya sedikit lemak pada kulitnya. (Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar